01 Aug 2022

3 Kriteria Truk dalam Memikat Pebisnis Logistik

Share

Hampir setengah dari biaya yang dikeluarkan dalam sebuah perjalanan truk adalah biaya bahan bakar minyak atau BBM. Hal ini pulalah yang disadari pebisnis logistik. Maka jika truk terlampau boros, usaha sebuah logistik hanya akan berat di ongkos.

Tentu ini sangat penting untuk dihindari, apalagi di tengah tumbuhnya bisnis logistik masa dan pasca-pandemi, ketika masyarakat semakin terbiasa dengan belanja online.

Sebagai gambaran, sektor logistik saat ini sedang tumbuh pesat. Badan Pusat Statistik mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 persen pada kuartal I 2022. Dengan bertumbuhnya sektor logistik, truk pun menjadi sebuah aset penting bagi usaha logistik. Untuk memilikinya, setidaknya ada tiga kriteria yang bisa menjadi pertimbangan.



  1. Jangan Boros BBM

    Direktur PT Serasi Logistics Indonesia Adil Juna Ginting dalam bincang-bincang di perhelatan Jakarta Auto Week (JAW) 2022 lalu menekankan pentingnya aspek hemat BBM, khususnya untuk truk.

    Perusahaan logistik besar dengan 1.200 truk dan 1.500 pengemudi ini tentu bergerak dengan mempertimbangkan segala hal agar bisnis tetap berjalan.

    "Untuk setiap trip kita yang berjalan, 45 persen adalah yang kami berikan ke driver; dan dari 45 persen itu, 40 persennya bahan bakar," ujar Adil.

    Di tengah penerapan regulasi Euro 4, Isuzu sendiri bergerak tidak hanya memenuhi regulasi emisi tetapi juga semakin hemat BBM karena menggunakan mesin common rail di semua tipe kendaraan.

    Yang perlu ditekankan juga adalah Isuzu sudah akrab atau berpengalaman terhadap teknologi common rail, yakni 11 tahun lamanya. Dengan demikian, teknologi efisiensi BBM ini bisa tetap terjaga sebaik mungkin.


  2. Ketangguhan Unit

    Unit yang tangguh bukan sekadar perawatan tetapi juga materi hingga struktur pada kendaraan itu sendiri.

    Isuzu Giga FRR (6 ban) dan si besar panjang Giga FVM (10 ban) misalnya. Keduanya dibuat dengan gear ratio besar untuk tarikan awal sehingga lebih kuat dan stabil saat membawa beban.

    Keduanya pun dipersiapkan untuk kebutuhan logistik antar-provinsi dengan karoseri wing box atau model boks bersayap yang juga dispesifikasikan untuk muatan hingga 10 ton (Giga FRR) dan 26 ton (Giga FVM).


  3. Ketersediaan Suku Cadang

    Agar aset tetap terjaga sehingga bisa terus digunakan, meminimalkan down time, hingga menjaga nilai jualnya, ketersediaan suku cadang pun bukan hanya harus siap, melainkan juga semestinya dalam jangkauan.

    Isuzu di bawah bendera Astra memiliki bengkel dan penyedia suku cadang di berbagai kota di Indonesia. Namun bukan hanya itu, sebab Isuzu juga memiliki layanan BIB atau Bengkel Isuzu Berjalan, yakni kendaraan dengan perlengkapan perbengkelan yang siap datang ke lokasi bahkan hingga pengerjaan turun mesin.



 
©Isuzu Astra Motor Indonesia, 2023 | Website Policy and Disclaimer