23 Feb 2024

Efek Buruk Membiarkan Mesin Truk Idling Saat Stop Sejenak

Share

Menuju 50 tahun #IsuzuTerusMenemani masyarakat di Indonesia dalam memenuhi beragam kebutuhan kendaraan niaga termasuk dalam memberikan edukasi demi operasional yang optimal. Salah satunya adalah edukasi eco driving, yang mencakup edukasi bagi pengemudi untuk menghindari idling.

Mengapa idling menjadi perhatian? Idling atau membiarkan mesin truk menyala, karena misalnya terpikir hanya berhenti sejenak, sebenarnya menyebabkan kerugian yang bersifat jangka panjang. 

Memang, membiarkan idling dimaksudkan untuk menjadikan mesin truk siap ketika akan melanjutkan aktivitas lagi. Contohnya saja, berhenti sejenak ketika menurunkan barang, sekadar menyelesaikan urusan administrasi, untuk beristirahat, atau hal lainnya yang mungkin terbilang remeh secara waktu.

Padahal, saat mesin bekerja, berarti solar juga terbakar. Sekalipun truk atau pick-up tidak melaju, mesin yang bekerja membuat solar terbuang percuma. 

Gambarannya seperti ini. Pada saat mesin menyala dalam kondisi diam, mesin berputar di rentang 500-1.000 RPM. Membiarkan mesin berputar terus di rentang 500-1.000 RPM saat diam selama 30 menit hingga 1 jam, maka setidaknya sudah sejumlah liter solar yang terbuang.

Lantas bagaimana efeknya jika bicara idling yang terjadi berkali-kali dalam satu ritase. Tentu, pengaruhnya akan terasa dalam total konsumsi solar. Jika dalam satu ritase, idling membuang percuma 1 liter solar saja, maka sudah 30 liter solar terbuang percuma dalam 30 hari atau satu bulan operasional.

Padahal, berdasarkan masukan dari perusahaan konsumen Isuzu, komponen bahan bakar sendiri menyumbang 30% dari biaya operasional. Artinya, efek dari idling memiliki pengaruh, di tengah harapan bahwa menggunakan Isuzu—yang sudah berpengalaman dengan mesin efisien ramah lingkungan common rail—justru ditujukan untuk memaksimalkan biaya operasional perusahaan.

Di sinilah edukasi khususnya bagi para pengemudi untuk menghindari idling saat berhenti sejenak menjadi penting.

Bicara mengenai memaksimalkan biaya operasional, Isuzu sendiri menghadirkan bermacam pilihan serta layanan purnajual yang dibuat untuk sedemikian dekat dengan kebutuhan masyarakat. 

Dalam hal pilihan produk, Isuzu menawarkan dua kategori, yaitu Commercial Vehicle (CV) dan Light Commercial Vehicle (LCV). CV terdiri dari medium pick-up Isuzu Traga, light truck Isuzu Elf, dan medium truck Isuzu Giga. Sementara itu, pick-up Isuzu D-Max bersama SUV Isuzu mu-X masuk dalam kategori LCV.

Untuk Isuzu Giga, Isuzu menghadirkan pilihan truk 6 ban hingga 10 ban. Mulai dari Isuzu dengan berat total kendaraan / gross vehicle weight (GVW) 10 ton yakni Isuzu Giga FRR (wing box dan refrigerator) hingga Isuzu Giga FVR bak besi, lalu tipe 10 ban Isuzu Giga FVR (GVW 16 ton) dengan pilihan panjang area muat sampai 9,84 meter, hingga kebutuhan heavy duty Isuzu Giga 6x4 sampai tractor head penarik trailer Isuzu GXZ dengan GVW 46 ton. 

Adapun Isuzu Elf disediakan dalam tipe 4 ban (Isuzu Elf NLR) termasuk pilihan mikrobus, tipe 6 ban (Isuzu Elf NMR) boks maupun bak besi hingga kelas heavy duty, maupun Isuzu Elf NPS 4x4 baik sebagai truk militer maupun man hauler di pertambangan. Sementara itu, Isuzu Traga hadir dengan pilihan tipe Isuzu Traga Pick Up, Box Aluminium, dan Blindvan.

Isuzu memiliki layanan servis melalui perantaraan Bengkel Mitra Isuzu hingga on site service yang siap melayani setiap saat ke tempat customer. Layanan ini didukung ketersediaan suku cadang melalui Isuzu Parts Depo di titik-titik strategis luar Jawa demi menjangkau kota-kota terdekat.

Tidak ketinggalan, layanan nomor Whatsapp Isuzu Contact Center di 089501701700, aplikasi MyIsuzuId untuk tahu letak bengkel dan toko suku cadang terdekat terkoneksi Google Maps, hingga memesan jadwal perawatan dan juga Isuzu Bengkel Berjalan. Demikian halnya dengan kontrol operasional melalui Isuzu Link yang semuanya merupakan langkah bagi Isuzu untuk terus menemani  masyarakat dengan kebutuhan yang sesuai. 


 
©Isuzu Astra Motor Indonesia, 2023 | Website Policy and Disclaimer