Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 306
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 306
Dilema Mesin Common Rail Era Euro 4 dan Bio Solar di Daerah
Share
Penyediaan BBM Pertamina Dex jenis Solar 51 mulai berlaku bertahap dengan target semua SPBU di seluruh Indonesia. Persebaran bahan bakar berkandungan sulfur di bawah 50 ppm setara Euro 4 itu ditetapkan mulai berlaku 1 April 2022.
Kehadirannya merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 Tahun 2017 tanggal 7 April 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Tipe Baru Kategori M, Kategori N dan Kategori O, serta Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S-786/MENLHK-PPKL/SET/PKL-3/5/2020 tanggal 20 Mei 2020 hal Penundaan Penerapan Emisi Gas Buang Motor Diesel.
Mengenai ketersediaan Pertamax DEX, Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga Remigius Choerniadi Tomo dalam Talkshow Euro 4 Ready GIIAS 2021 mengatakan bahwa sekitar 95 persen SPBU di kabupaten di 33 provinsi sudah cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM Euro 4 ini. Mereka juga sudah menyiapkan langkah untuk area terpencil atau remote area.
"Untuk remote area, kami punya agen BBM industri, seperti di Newmont, Freeport, dengan SPBU jauh dan di daerah terpencil. Pertamina juga bisa mengirim dalam bentuk kemasan karena ada beberapa SPBU menyediakan BBM dalam jeriken kecil volume 20 liter sehingga daerah terpencil pun kami siap," ujarnya.
Walau demikian, Isuzu sendiri selalu siap dengan kondisi nyata di lapangan. Arvin P Sumbung, Product Marketing Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), menegaskan bahwa Isuzu sudah punya pengalaman dengan teknologi common rail sejak 2011.
"Teknologi common rail sudah kita gunakan walau saat itu masih standar emisi Euro 2. Kita pecaya diri dengan teknologi yang dipakai dan pengalaman lebih dari 10 tahun, dengan bahan bakar yang ada sekarang, kendaraan bisa beroperasi dengan baik," ucapnya dikutip Kompas.com.
Di luar Pertamax Dex, pengguna solar di Indonesia saat ini juga mengandalkan bio diesel B30. Satu catatan yang perlu diketahui, sejatinya bahan bakar ini mengandung zat yang bersifat menguntungkan di mesin. Arief Budiman, Training Develeopment Isuzu, mengatakan bahwa bio diesel memiliki daya melarutkan yang baik.
Sifat melarutkan ini memberikan keuntungan karena cenderung menyapu atau membersihkan kerak-kerak dari dinding tangki penyimpan dan saluran bahan bakar.
Namun perlu juga dipahami bahwa peran membersihkan kerak-kerak dari dinding tangki penyimpan dan saluran bahan bakar bisa menyumbat saringan bahan bakar atau fuel filter. Di sinilah Isuzu kerap kali mengambil peran edukasi bagi para pengguna bahwa penggantian saringan bahan bakar harus lebih sering, yakni untuk konsumsi bio solar, terutama di awal penggunaan.
"Jadi, pada waktu pertama kali beralih ke B30, di minggu pertama penggunaan, kita perlu membersihkan atau bahkan mengganti saringan bahan bakar," ujarnya.