Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 318
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 318
Isuzu Driving Experience 2022: Hadapi Tantangan Kenaikan Harga BBM
Share
Seperti kita ketahui bersama, pada pertengahan tahun ini telah terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Hal ini merupakan dampak dari perkembangan ekonomi dunia yang tidak bisa dihindari.
Bukan hanya perkembangan ekonomi global, hal tersebut juga terjadi seiring dengan isu menipisnya sumber daya fosil sebagai bahan baku utama BBM yang mayoritas kita gunakan saat ini.
"Kami mengerti ini merupakan isu yang sangat serius di mana roda perekonomian kita dipengaruhi oleh harga BBM, apalagi oleh para pelaku di industri yang melibatkan transportasi sebagai kegiatan operasionalnya," ujar Beny Dwyanto, General Manager Technical Product Support PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
Oleh sebab itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengadakan Isuzu Driving Experience pada Kamis, 6 Oktober 2022 di Training Center Isuzu, Pondok Ungu, Bekasi.
“Isuzu Driving Experience hadir untuk memberikan edukasi berkendara yang baik dan benar agar penggunaan BBM menjadi lebih efisien atau yang kita sebut dengan eco driving,” ujarnya.
Dalam materi eco driving yang diberikan, berbagai hal disampaikan termasuk gaya berkendara. Sejumlah hal bisa diterapkan bagi pengemudi agar penggunaan solar bisa lebih hemat, yakni menjaga kecepatan, menjaga RPM mesin, memaksimalkan gigi tinggi, menjaga kecepatan konstan, efektivitas engine brake, dan idling.
Mengenai menjaga kecepatan, dalam edukasi ini disampaikan bahwa 80 km/jam adalah kecepatan yang ideal—utamanya di jalan tol. Jika tingkat efisiensinya dikomparasikan, kecepatan 80 km/jam bisa menghasilkan tingkat efisiensi 6,7 km per liter, sedangkan 90 km/jam setara 6,1 km per liter, dan 100 km/jam setara 5,4 km per liter. Demikian halnya menjaga putaran atau RPM masih di 1.000-2.000 (zona hijau di spidometer) adalah kategori hemat, sedangkan RPM 3.000 ke atas (zona merah) akan membuat konsumsi solar jauh lebih boros.
Teknik pengereman juga menjadi bagian dalam edukasi. Pengereman lebih efisien jika pengemudi sedari awal sudah menggunakan engine brake atau pengereman mesin, contohnya dalam 300 meter menuju jarak yang ditentukan. Perbandingannya, jika melaju dan mengerem secara tiba-tiba, maka kerja mesin bisa membuang 24,1 cc solar. Sementara itu, pelambatan dengan engine brake dalam 300 meter menuju titik stop hanya menghabiskan 0,8 cc solar.