25 Mar 2024

Ditemani yang Sejalan: Kisah Perjuangan Para Supir Menyetir di Momen Ramadan

Share

Momen Ramadan identik dengan banyak hal, salah satunya terkait transportasi dan pengiriman. Mulai dari kegiatan mudik pulang kampung, berbelanja kebutuhan Lebaran dari makanan hingga pakaian, sampai mengirim kado atau parcel kepada yang terkasih. Pada momen Ramadan 2024 ini, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengajak para Isuzu Partners untuk sejenak mendengar cerita dari mereka yang setia melayani kita bahkan di hari Lebaran sekalipun. Para pengemudi bus antar kota antar provinsi, kurir pengiriman hingga pengemudi truk logistik kendaraan. Saatnya mereka berbagi cerita mengenai perjuangan dan suka duka harus menyetir ketika orang lain merayakan hari raya. Seorang pengemudi truk, Satrio Raufiq sempat kami wawancarai untuk berbagi cerita dan perjuangannya tentang mengemudi di kala Ramadan tiba.

Satrio Raufiq

Sejak tahun 2002, Satrio sudah berprofesi sebagai pengemudi. Beragam jenis kendaraan sudah pernah dikemudikan Satrio, mulai dari mobil box, bus penumpang, hingga mengemudi truk seperti sekarang. Satrio tinggal jauh dari keluarganya, istri dan dua orang anaknya tinggal di Banjarnegara. Satrio mengaku dia sangat jarang bertemu dengan keluarga, sekalipun sebenarnya sangat ingin meluangkan waktu. Namun, perjalanan yang panjang dan rute yang sering diganti berbeda-beda kerap menjadi penghalang untuk Satrio dapat bertemu dengan keluarga. Bahkan untuk bertemu hanya sesaat di tepi jalan sudah biasa bagi Satrio, “Anak saya yang paling kecil itu beberapa kali protes kapan saya bisa pulang atau kenapa pulang cuma sebentar. Paling ketemunya di pinggir jalan buat disempet-sempetin kalo lewat kampung (tempat tinggal), buat ngasih baju sambil pelukan sedikit.” 

Keseharian Satrio dia habiskan di jalan. Teknologi komunikasi menjadi salah satu cara Satrio untuk bisa bertemu dengan anak dan keluarga walaupun hanya secara daring melalui video call, “Karena saya hidupnya di jalan, mandi di pom, tidur di hotel merah putih (pom bensin), sampe kayak sekarang ini saya markir di pinggir jalan gini buat nunggu gudang dibuka. Paling videocall sama anak istri aja buat lepas kangen kayak tadi.” 

Kesehariannya yang padat ini juga membuat Satrio tidak sempat menjalankan kerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, “dicukup-cukupin aja sih tiap bulannya,” kata Satrio.

Terkait kendala dan halangan ketika mengemudi, Satrio bercerita halangan terbesar terkait kemacetan atau antrian panjang seperti antrian masuk kapal yang makan waktu sangat lama. Satrio juga berkeluh tentang pungutan liar yang kerap dilakukan oknum Dinas Perhubungan atau Kepolisian. Satrio mengeluhkan terkadang banyak pengendara lain yang sebenarnya melakukan kesalahan, namun justru ia yang diteriaki dan dimarahi karena kendaraannya paling besar, kalo di jalan ada aja yang suka nikung sembarangan terus malah dia yang teriak-teriak nyalahin kita.”, ujarnya. Halangan lain bagi Satrio terutama terkait teknis dan kondisi kendaraan seperti ban kempes. Satrio pernah harus mengganti sendiri ban yang kempes di tengah hujan deras, “ itu karena saya kurang ngecek dan dari awal yang kayak gitu harusnya bisa dihindarin

Pada momen Ramadan seperti saat ini, Satrio berbagi cerita bahwa volume pengantarannya kerap meningkat terutama saat berbarengan dengan promo belanja ecommerce dan online shopping. Satrio mengaku ia jarang bisa mudik menjelang Lebaran karena masih ada pengantaran yang harus tetap dilakukan, “Paling H+2 atau H3. Karena perusahaan punya izin buat tetep bisa wajib jalan. Sama kayak tahun lalu saya juga ada pengantaran pas lebaran, akhirnya saya silaturahminya setelah lebaran.”

Isuzu Partner pun bisa turut berbagi cerita tentang pengalaman mengemudi di masa Ramadan dan Idul Fitri dan raih kesempatan mudik gratis bersama keluarga. Simak cara ikutan program Ditemani Yang Sejalan Isuzu pada tautan Facebook berikut ini 



 
©Isuzu Astra Motor Indonesia, 2023 | Website Policy and Disclaimer