Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 318
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/isuzuas2/public_html/wp-content/themes/Isuzu/header.php on line 318
"Yang Lain Mulai Rusak, Elf Sudah Bertahun-Tahun Belum Ganti Apa-Apa"
Share
Pagi itu, Ari baru saja sampai di bilangan timur Jakarta. Matanya masih sembab. Aroma hangat pun masih terasa di sekitar truk. Berangkat selepas dini hari dari Bogor menyisakan kantuk di tengah waktu tunggu order untuk nanti mendekatkan truk ke lokasi yang diarahkan dan berlanjut dengan bongkar muat.
"Ini bawa aspal. Buat di Jakarta. Pesanan pemerintah. Iya sedang tunggu order kapan ke lokasi dan bongkar muat," kata dia.
Ia bersama 3 unit Isuzu Elf NMR HDberjajar di tepi jalan. Bak masing-masing pun terlihat penuh. Bisa terbayang, ada berton-ton aspal dibawa di bak truk-truk tersebut.
"Saya pernah bawa truk lain. Bedanya kalau ini, apa ya, kuat 'kolongan'-nya," kata Ari, duduk di ruang kabin.
Kolongan yang dia maksud adalah bagian truk yang biasanya jadi perhatian ketika digunakan terus-menerus bekerja mengangkut muatan berat, termasuk yang sesuai dengan peruntukannya ini, Isuzu Elf NMR HD 6 ban yang membawa muatan aspal.
Contoh “kolongan” yang dimaksudnya antara lain adalah per dan gardan. Menurutnya, truk lain yang pernah ia pakai sudah harus ganti bagian-bagian "kolongan" tersebut di masa tertentu.
"Kisaran 5 tahun (menyebut truk merek lain) sudah ganti. Ada yang patah, ada yang rusak," kata dia.
Sementara itu, "kolongan" Isuzu Elf baginya belum bermasalah. Ia bahkan bilang jika truk ini sudah digunakan selama hampir 7 tahun.
"Yang ini sudah lewat 5 tahun. Kira-kira sudah 7 tahun. Belum, belum ada kerusakan apa-apa kolongannya," ujarnya merujuk pada Isuzu Elf NMR HDyang memiliki kemampuan bobot total atau gross vehicle weight hingga 8,25 ton ini.
Keekonomian sebuah alat angkut kerap kali dinilai dari efisiensinya. Bukan hanya untuk kebutuhan bahan bakar sebagai biaya operasional, tetapi juga perawatannya. Dana usaha pun tidak harus terserap untuk biaya perbaikan yang tidak perlu. Toh, truk masih awet.