Beda medan, maka berbeda kebutuhan pula termasuk dalam perawatan truk. Ketika berbicara kendaraan niaga di Sumatera sebagai area pertambangan, truk-truk yang dibutuhkan pun bersifat khusus. Truk-truk di area ini, tepatnya di cakupan area Sumatera Selatan, umumnya adalah truk kategori 3. Jika mengambil contoh Isuzu, truk kategori 3 yang berarti truk dengan bobot lebih dari 10 ton antara lain adalah Isuzu Giga FVZ.

“Mereka di pertambangan Sumatera Selatan biasanya memakai kendaraan dengan kategori 3 yakni truk 6×4. Ini adalah tipe dengan muatan overload, sementara tipe jalan off the road dengan loading tinggi,” urai Spare Part Head Astra Isuzu Palembang, Bonifasius.

Truk-truk ini pun mendapatkan tantangan yang khas di bagian kolong kendaraan. Masa pakai suku cadang area kolong ini mau tidak mau akan lebih cepat dari penggunaan suku cadang serupa jika digunakan di jalan umum.

“Material undercarriage atau bagian kolong akan sering rusak. Life cycle jadi lebih pendek karena bantingan, loading yang tinggi dan jalan yang tidak stabil mempengaruhi (penggantian) part yang sering di luar rutinitas fast moving,” ujarnya.

Dengan demikian, perawatan untuk area kolong atau kaki-kaki akan bersifat rutin sekalipun bukan masuk kategori suku cadang perawatan rutin atau fast moving. “Shock absorber, karet ting-tong atau ding-dong untuk seri lama atau v-tourqe untuk seri-seri terbaru yang merupakan produk sekitar 3 tahun belakangan ini,” urainya.

Strategi untuk menghadapi kesiapan suku cadang yang khas pertambangan ini sudah diterapkan oleh rekanan-rekanan Isuzu. Masing-masing sudah memiliki jadwal kesiapan suku cadang dengan perhitungan yang lebih cepat daripada umumnya. “Pada dasarnya perusahaan tambang punya periodical maintenance. Jadi, setiap tahun mereka melakukan purpose material, cek mau stok apa, atau mau info bahwa ada perubahan serapan tinggi atau leveling spare part tertentu,” kata Bonifasius.

Berkaca pada kekhususan ini, Isuzu di Sumatera Bagian Selatan pun sudah mengkategorikan level kecepatan kebutuhan suku cadang. Contohnya, kategori medium per 6 bulan atau bahkan kategori stok lama keluar.

Strategi ini sendiri juga didukung oleh hadirnya Isuzu Part Depo di beberapa titik di Indonesia. Isuzu Part Depo yang dikelola oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia memiliki perbedaan dengan gudang spare part pusat di Jakarta. Isuzu Part Depo ditempatkan di kota-kota strategis yang dapat menjangkau kebutuhan kota-kota kecil di daerah agar dealer–dealer atau konsumen di daerah tidak harus menghadapi masa tunggu yang terlalu lama.

Mengapa sebuah truk, ataupun mobil seperti pick-up, tiba-tiba sulit menanjak atau bahkan untuk sekadar bergerak? Padahal, sebelumnya truk ataupun pick-up tersebut seperti terlihat berfungsi normal. 

Ada sejumlah penyebab mengapa hal ini bisa terjadi. Beberapa di antaranya ditengarai akibat hal-hal dikarenakan luputnya perawatan.

Tidak ketinggalan pula penyebab yang berkaitan dengan pengetahuan akan fungsi-fungsi di truk ataupun pick-up itu sendiri, bahkan di era mesin Euro 4 commonrail yang sudah sebelas tahun lebih menjadi pengalaman bagi Isuzu.

1. Kampas Kopling

Pada umumnya, kendaraan yang tidak mau bergerak apalagi menanjak meski mesin meraung disebabkan oleh kampas kopling yang sudah habis atau aus. Menurut Miyanta, Kepala Bengkel Astrido Isuzu Deltamas Cikarang, keausan kampas sejatinya bersifat prediktif.

“Faktor paling umum adalah kampas kopling yang tipis. Ini umumnya sudah terprediksi karena terasa ketika kampas kopling sudah mau habis,” ujarnya.

Kampas kopling yang tipis membuat putaran mesin tidak terhubung ke mekanisme perputaran roda. Inilah mengapa mesin meraung, tetapi kendaraan tidak bergerak.

2. Filter-Filter Kotor

Ketika asupan udara dan bahan bakar merupakan inti dalam proses kerja mesin, maka keduanya penting untuk diperhatikan. Sementara itu, filter-filter pun turut bekerja pada dua fungsi tersebut, dan tentu akan mengganggu ketika kotor.

“(Kendaraan tidak mau bergerak atau menanjak) bisa juga karena filter kotor, baik filter solar maupun filter udara. Filter-filter ini memiliki durabilitas pemakaian per 10.000 km,” tambah Miyanta.

3. Sensor

Dengan lahirnya teknologi common rail yang sudah menjadi pengalaman bagi Isuzu sejak tahun 2011, maka ada sejumlah hal yang juga sudah dikenali terkait penanganan akan teknologi ini. Bahkan kadang masalah yang terjadi hanya membutuhkan penanganan yang simpel asalkan sudah dipahami. 

“Mesin common rail sekarang (jika) ada satu soket engine saja yang kendur, misalnya yang di kopling, atau kotor dan lantas membuat check engine menyala, hal itu bisa membuat mesin tetap hidup tetapi (kendaraan) tidak bisa jalan,” ujar Miyanta.

Bicara mengenai problem dan perawatan, Isuzu kini sudah memberikan kemudahan aplikasi smartphone MyIsuzuID terkait problem, produk, dan servis, termasuk pemesanan Bengkel Isuzu Berjalan, hingga informasi lokasi bengkel dan penyedia suku cadang terdekat dilengkapi kontak dan terkoneksi Google Maps. Tujuannya antara lain untuk memudahkan perawatan terkait masalah seperti ini.   

Isuzu ELFmio merupakan salah satu kendaraan yang dipamerkan dalam Japan Mobility Show 2023 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang pada 28 Oktober-5 November 2023.

Secara konsep, Isuzu ELFmio merupakan truk dari jajaran produk Elf, tetapi hadir dengan bentuk mini. Alasan di balik bentuk yang mini sendiri mengandung niatan yang mulia. Sebab, dengan ukuran tersebut, pengemudi cukup membutuhkan SIM standar Jepang layaknya SIM A di Indonesia. 

Hal ini pun mewakili salah satu cara Isuzu dalam berupaya memperluas potensi pengemudi sebagai respon terhadap kekurangan pengemudi di Jepang yang disebabkan oleh angkatan kerja yang menua. Dengan demikian, terbuka peluang pekerjaan baru bagi mereka yang hanya memiliki SIM standar Jepang atau SIM mobil penumpang.

Konsep sebuah truk mini yang boleh dikendarai oleh pemilik SIM mobil penumpang ini pun mengingatkan akan sosok Isuzu Traga di Indonesia. Sekalipun berkategori sebagai sebuah pikap, Isuzu Traga memiliki gross vehicle weight (GVW) 2.950 kg atau 2,95 ton (hampir 3 ton). Spesifikasi ini membuatnya berbeda dibandingkan kebanyakan pikap yang umumnya ber-GVW di kisaran 1-2 ton lebih sedikit saja. Namun, Isuzu Traga yang memiliki luas area angkut aplikasi bak 2,81 x 1,62 m tidak dihitung sebagai sebuah truk karena sesuai dengan regulasi di Indonesia.

Berdasarkan Pasal 211 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi, SIM golongan A berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 kilogram (3,5 ton).

Dengan begitu, tak ubahnya Isuzu ELFmio dan Isuzu Traga yang hadir dengan daya hampir setara truk empat ban tetapi beradius putar 4,5 meter (di bawah sejumlah LCGC – 4,6 meter) sama-sama membuka peluang bagi pengemudi yang hanya memiliki SIM A.

Sebagai wujud kesiapan teknologi di era elektrifikasi, Isuzu telah menghadirkan truk listrik Isuzu ELF (N-Series) EV seperti diperlihatkan ke publik di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 dan Japan Mobility Show 2023 lalu. 

Namun tidak berhenti di sana, Isuzu lebih jauh menghadirkan rangkaian lanjutan yang solutif dalam penerapan penggunaan truk listrik, yang diberi nama EVision Cycle Concept.

Salah satunya berupa tempat penggantian baterai truk elektrik yang mengedepankan efisiensi waktu pengisian daya. EVision Cycle Concept ini pun dipamerkan pada ajang Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, Jepang, pada 26 Oktober-5 November lalu.

“Isuzu EVision Cycle Concept adalah bukti keseriusan Isuzu untuk terus mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan, tetapi tetap solutif bagi kebutuhan customer yang menantang,” ujar Puti Annisa Moeloek, Communication Management Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Sebagai gambaran, pengisian daya baterai kendaraan listrik membutuhkan waktu berjam-jam. Kondisi ini tentu kurang efisien dalam hal waktu operasional kendaraan komersial seperti pikap maupun truk. Sebab, dalam proses pengisian daya yang selama itu, sebuah truk terpaksa berhenti dan menimbulkan kemungkinan kerugian operasional bisnis.

Namun, di EVision Cycle Concept ini, Isuzu mengusung sebuah konsep stasiun penggantian baterai kendaraan listrik yang dapat melakukan penggantian baterai truk cukup dalam waktu 3 menit. Dengan pengisian daya yang hanya memakan waktu 3 menit, tentu hal ini tak ubahnya sesingkat waktu pengisian bahan bakar solar di SPBU, seperti yang berjalan pada saat ini.

Walau demikian, sekali lagi, EVision masih berupa konsep. Indonesia sendiri saat ini sedang dalam masa bertahap untuk menerapkan elektrifikasi kendaraan, dan belum menyentuh ranah kendaraan niaga.

“Untuk saat ini, EVision ini masih berupa konsep yang dikembangkan di Jepang. Isuzu Astra Motor Indonesia selaku APM akan terus mempelajari dinamika pasar di Indonesia apakah kebutuhan ini memang ada atau tidak,” ujar Puti Annisa Moeloek.